SELAMAT DATANG DI SDN KENDALJAYA 1 PEDES KARAWANG

Minggu, 30 Januari 2011

MAHASISWA UNSIKA KULIAH DI RAYON DAN ERA TERBUKAAN

Tempuran-.Siapa sangka Karawang jadi baromter dunia pendidikan di Jawa Barat.Bagimana itu bisa di raih dan diciptakan hingga gelar tersebut melekat selain dari gelar Karawang sebagai kota Pangkal Perjuangan dan Lumbung padinya di Jawa barat atau juga kota Jaipong.

Lalu,UNSIKA  JADI NEGERI adalah salah satu upaya Pemda Karawang dengan harapan  bisa membangun satu Perguruan Tinggi atau Universitas Negeri”UNSIKA” kedepan lebih berbobot dan bisa menghasilkan atau  meluluskan para mahasisiwa pula dengan hasil terbaik dan propesional serta lebih bisa berkarya karena saatnya tiba Unsika di harus bisa jadi tempat  membangun para akademisi yang lebih handal lagi atau pendidik-pendidik yang terdidik, trampil ,cerdas ,kreatif dan inovatif serta berdedikasi bukan hanya “kejaran” S1-nya saja. Masa depan palaputra daerah benar-benar cendrung bergantung ke para” Mahasiwa Unsika angkatan sekarang” atau “mereka” yang kesehariannya adalah guru sambil berkuliah .

Upaya Pemerintah Daerah Karawang  perlu di dukung oleh pihak-pihak terkait lain tentunya dan wajib utama Disdikpora Karawang yang jadi pilar atau nahkodanya para pendidik  di Karawang  untuk bisa  memcerdaskan masyarakat di bumi  Raden Adipati Singaperbangsa seutuhnya.

Gerakan kulaih gratis 1000 Mahasiswa baru di Karawang adalah spektakuler dan menjanjikan masa depan Karawang lebih bergairah dan mantap menuju Paradigam baru dunia Pendidikan.

Bagimanakah Proses 1000 mahasiswa dengan dana APBD II tersebut mulus?dan dimanakah mereka kuliah sesuai ketentuan atau lainnya?.

Mahasiswa-mahasiswa Unsika (Program gratisan) tersebut kuliahnya 2 hari dalam seminngu dan  tersebar di beberapa wilayah atau terbagi  5 Rayon dengan jumlah mahasiswa  variatif/rayon dan menggunakan fasilitas sekolah dasar dengan waktu kuliah jam 13.00 wib sampai dengan selesai.  

Di awal pencanangan program,semua kalangan menyambut gembira tentang kuliah ini.namun di tengah perjalanan perkuliahan terendus kabar miring adanya pungutan formulir dan berlogokan resmi dengan sifat wajibnya. Setelah di telesuri salah satu jawaban menurut seorang pengurus rayon di satu wilayah rayon mengatakan,Dana operasional yang di berikan pengelola ke pengurus rayon tidak sepadan dengan jumlah para mahasiswa di masing-masing rayon (baca:sekitar 350 450 ribuan /bulan/rayon dan besaran tergantung jumlah masasiswa di rayon)dan ini berdampak bagimana pemeliharan gedung yang digunakan oleh para mahasiswa ,jaminan keamanan kendaraan para mahaisiwa (baca:bayar tukang parkir motor mahasiswa) ditambah secangkir kopi manis (baca:puls susuguh) para dosen yang mengajar di rayon.

Lalu saat ditanya Izin penggunaan gedung sekolahan untuk perkuliahan,sang pengurus pun mengatakan bingung karena, menurutnya”.Selama ini belum ada MOU  dengan pihak sekolah untuk penggunaan ruangan karena tidak ada petunjuk/perintah/tembusan dari DISDIKPORA Karawang/UNSIKA (sebagai penyelenggara) harus bagimana kata/kalimat ke pihak sekolah (etika-nya).Pengurus itu pun akhirnya Curhat ke Penulis,Dana yang ada jauh dari harapan(operasional),pemeliharan gedung harus karena pihak sekolah pasti menuntut untuk pemeliharan kebersihan minimal atau apa saja karena setelah kuliah misal hari rabu sore dan kamis paginya sekolah di pakai lagi oleh para siswa sekolah terkait.kita tahu sekolah-sekolah milik siapa dan masyarakat (desa/komite sekolah )wajar bertanya ketika ada sekolahan di lingkungannya kotor atau dipergunakan di luar kebiasaanya  dan  satu yang tidak mungkin pengurus lakukan yaitu meminta ke para mahasiswa harus menyapu setelah kuliah.demikian kalimat memelas dari  curhatan seorang pengurus perkuliah mahasiswa Unsika yang di tempatkan di salah satu rayon.

Bila di terka-terka kurang baik tentang proses perkuliahan atau yang terjadi  mulai dari pungutan formulir hingga jeritan dana operasional rayon yang kurang.alangkah baiknya bila pemerintah daerah Karawang atau pak bupati mengajak para pengurus rayon bertatap muka dan menerima curhatan mereka.karena di takutkan ada kesalahpahaman antara para mahasiswa dengan pengurus rayon atau mungkin sebaliknya ada sesuatu yang tidak pas................SELENGKAPNYA.

DATA GURU KENDALJAYA I KECAMATAN PEDES

1.BADRI SURYADI
2.A.KHOTIB
3.DADAH.WD
4.ENDA RUKHYANA
5.ROSIDIN
6.KUSMAN SUYATMAN
7.MUSTIKA
8.YEYEN SURYANI S,Pd
9.ARIIN DAYAT
10.ENEN YAYAH M
11.ABDUROHMAN
12.NANI SURYANI S,Pd I
13.ULFAH SARTIKA MAHYAR

KASEK KENDALJAYA 1 PEDES

TATANG RUHYATNA S S,Pd

KENDARAAN OPERASIONAL : KEPALA SD : MOTOR - KEPALA SMP,SMA,SMK : AVANSA

SDN KENDALJAYA I-.Studi Visit saat ini menjadi idola Program BERMUTU (Better Educational troght Revormed Management and Universal Teacher Upgrading ). Bisa difahami , disamping pencarian berbagai pengalaman di luar lingkungan sendiri untuk memacu peningkatan kualitas profesi guru dalam mengelola pembelajaran dan kualitas kepala sekolah dalam mengelola manajemen sekolah, juga memiliki nilai "refressing" menghilangkan kepenatan ketika guru sedang dipacu untuk lebih baik.

Demikian pula peserta BERMUTU di 5 kecamatan ,Tempuran, Telukjambe Timur, Telukjambe Barat, Purwasari dan Jatisari , kabupaten Karawang, melaksanakan studi visit ke sebuah sekolah dasar di Kecamatan Pataruman Kota Banjar Jawa Barat, Sabtu tanggal 28 Januari 2011.

Rombongan yang "dikomandani" Drs Nandang berangkat menggunakan 5 bus. hari Sabtu malam dan sampai ke Kota Banjar dinihari menjelang subuh. Beristirahat , mandi dan salat subuh bersama di mesjid besar Kota Banjar menjadi kenangan tersendiri melihat keasrian kota kecil di ujung barat Jawa Barat ini.

Pagi jam 7 lewat 30 menit rombongan sudah sampai di SD yang menjadi tujuan. SD Mulyasari 2. Letaknya di pinggir kota yang jauh dari kebisingan dan hiruk pikuk kendaraan bermotor , tetapi akses transportasi dan komunikasi lainnya tidak bisa dikatakan terisolir. Kantor Kepala Desa setempat yaitu Desa Sinartanjung berada tepat di samping sekolah tersebut.

Dari 14 orang gurunya sebagian terbesar adalah ibu-ibu. Termasuk Kepala Sekolahnya, Ibu Leni Meliana.M.Pd yang pernah menyandang gelar sebagai Guru Berprestasi Tingkat Nasional walaupun rangking dua.
Rombongan diterima dengan baik oleh ibu kepala sekolah yang "charming" itu. Sebelum acara rermi penerimaan tamu dimulai, rombongan dipersilahkan untuk melihat-lihat ruang belajar dengan berbagai asesorisnya. Di halaman depan, pasukan drum band siswa SD Mulyasari 2 dengan bangganya menampilkan berbagai atraksi di depan tamunya. Peserta visit studi lainnya sibuk berkomunikasi dengan guru-guru SD Mulyasari 2 menggali setiap informasi tentang kelebihan-kelebihan yang dimiliki SD tersebut.

Menjelang siang sekotar jam 9 pagi, acara penerimaan kunjungan dimulai. Hadir dalam kesempatan tersebut Kepala Bidang Pendidikan Dasar Disdikpora Kota Banjar, Sajudin,M.Pd.M.Si. Beliau mewakili Kepala Dinas Disdikpora Kota Banjar yang tidak sempat hadir. Dalam sambutannya. kabid yang masih sangat muda itu memaparkan berbagai usaha Pemerintah Kota Banjar dalam memajukan pendidikan.

Lebih jauh Sajudin menyampaikan kebanggaannya kepada Walikota Banjar yang sangat apresiatif terhadap dunia pendidikan di kota kecil itu. "Saya sangat bangga punya Walikota yang sangat perhatian terhadap pendidikan di kota ini. Sejak tahun 2006 Pemkot Banjar sudah bisa memberikan speda motor untuk Kepala SD dan mobil AVANSA untuk Kepala SMP,SMA dan SMK. Disamping itu Pemkot juga sudah bisa memberikan uang kadeudeuh kepada guru sebesar Rp 500.000 (lima ratus ribu rupiah) tiap bulannya." Pernyataan tersebut mendapat aplous dari peserta studi visit, sambil saling berpandangan mata yang mengandung arti tersendiri. Entah apa.

Acara dilanjutkan dengan pemaparan profil KKKS BERMUTU ...Selengkanya.

Tags

BERITA TERPOPULER

MITRA BACA

Total Tayangan Halaman

TAMU

Blog Archive